Senin, 16 Januari 2017

Sejarah Jalan

               Jalan adalah "seluruh bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi Lalu lintas umum, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan rel dan jalan kabel" UU RI No. 22 Tahun 2009
 lokasi : Universitas Andalas.


Perkembangan Jalan
                Sejarah perkembangan jalan, dimulai bersamaan dengan sejarah umat manusia yaitu keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan beriteraksi dengan sesamanya. Dengan demikian perkembangan jalan seiring dengan perkembangan peradaban manusia. Perkembangan teknologi jalan pun, berjalan sering dengan majunya teknologi yang dikembangkan saat ini.
                  Pada awalnya jalan hanyalah berupa jejak manusia, setelah manusia hidup berkelompok jejak jejak itu berubah menjadi jalan setapak. Kemudian manusia mulai menggunakan hewan sebagai moda transportasi, jalan pun mulai dibuat rata tetapi hanya dengan menggunakan bahan seadanya. Setelah penemuan roda sekitar 3500 tahun sebelum masehi di Mesopotamia, untuk pertama kalinya jalan mulai diperkeras.
                  Konstruksi jalan pertama kali ditemukan oleh John Louden Mac Adam ( 1756 1836 ) M dengan konstruksi perkerasan jalan yang terdiri dari batu pecah atau batu kali, bagian atasnya tertutup dengan batuan yang lebih halus. Perkerasan ini dikenal dengan perkerasan Macadam. Setelah itu P. M. Jerome Tresaquest (1753-1834) M mengembangkan system lapisan batu pecah yang dilengkapi dengan drainase, kemiringan melintang serta  mulai menggunakan pondasi dari batu. Thomas Telford merancang konstruksi perkerasan dengan menggunkan batu pecah berukuran 15/20 yang disusun tegak, sedangkan batu-batu kecil diratakan diatasnya untuk menutupi pori-porinya sehingga permukaannya menjadi rata. Di Indonesia syitem perkerasan telford sering digunakan pada zaman dahulu.
                    Perkerasan jalan menggunakan aspal sebagai bahan pengikat mulai tahun 1920 sampai sekarang teknologi konstruksi perkerasan menggunakan bahan pengikat aspal maju pesat. Sedangkan penggunaan semen sebagai bahan pengikat ditemukan sekitar tahun 1880 dan maju pesat di tahun 1900-an.  




Perkerasan Jalan



                    Perkerasan Jalan merupakan lapisan perkerasan yang terletak di antara lapisan tanah dasar dan roda kendaraan yang berfungsi memberikan pelayanan kepada sarana transportasi, dan selama masa pelayanannya diharapkan tidak terjadi kerusakan berarti ( Silvia Sukirman, 2003 ). Material utama pembentuk lapisan perkerasan jalan adalah agregat, yaitu 90%-95% dari berat campuran perkerasan. Perkerasan Jalan dibuat berlapis-lapis agar mempunyai daya dukung dan keawetan yang memadai, tetapi juga ekonomis.

                   Tiap – tiap lapisan memiliki fungsi yang berbeda-beda. Diantaranya:
1.      Lapis Permukaan
Fungsi lapis permukaan terdiri atas 2 bagian :
· Struktural
-  Mendukung & menyebarkan beban kendaraan (beban vertikal & horisontal)
· Non-Struktural
-  Lapis kedap air
-  Menyediakan permukaan yang rata
-  Membentuk permukaan yang tidak licin
-  Sebagai lapis aus

2. Lapis Pondasi Atas, berfungsi sebagai;
  -  Lapis pendukung bagi lapisan permukaan
              -  Pemikul beban vertikal & horizontal
  -  Lapis peresapan bagi lapis pondasi bawah

3.  Lapis Pondasi Bawah, berfungsi sebagai;
               -  Penyebar beban roda
               -  Lapis peresapan
               -  Sebagai bagian dari kontruksi perkerasan untuk mendukung dan menyebarkan beban ke roda.
               -   Mencapai efesiensi penggunaan matrial yang relative murah  agar lapisan selebihnya dapat dikurangi tebalnnya.
               -   Untuk mencegah tanah dasar masuk kedalam lapisan pondasi.
               -   Sebagai lapisan pertama agar pelaksanaan dapat berjalan dengan lancer.

            4.  Tanah dasar (‘subgrade’), berfugsi sebagai;
               -  Permukaan tanah dari galian atau timbunan yang dipadatkan
              -  Merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian-bagian perkerasan lainnya

Perencanaan Perkerasan Jalan terbagi 2 yaitu;
1.      Desain struktur perkerasan (structural pavement design) merupakan tahap penentuan tebal perkerasan dan bagian-bagiannya.
2.      Desain campuran untuk pengaspalan (paving mixture design) merupakan tahap penentuan jenis dan kualitas bahan yan akan digunakan untuk lapis perkerasan, serta pembuatan campuran untuk lapis perkerasan.
Dalam perencaan perkerasan jalan, ada beberapa hal yang mempengaruhinya, diantaranya
1.      Beban lalu lintas
yaitu jumlah volume lalu lintas dan beban gandar kendaraan. Beban yang bekerja pada perkerasan
a. Beban lalu lintas
Beban lalu lintas merupakan Dimensi, berat kendaraan, dan beban yang dimuat akan menimbulkan  gaya tekan pada sumbu kendaraan. Gaya tekan sumbu selanjutnya disalurkan ke permukaan perkerasan dan akan memberikan kontribusi pada perusakan jalan (Idris, M. dkk, 2009).
                       -   beban arah vertikal : beban roda (statis &dinamis).
-   beban arah horisontal :  gaya rem & gaya traksi
b. Faktor regional
Faktor regional (FR) adalah faktor koreksi sehubungan dengan adanya perbedaan kondisi dengan kondisi percobaan AASHTO Road Test dan disesuaikan dengan keadaan Indonesia. FR dipengaruhi oleh bentuk elemen, persentase kendaraan berat yang berhenti serta iklim.
                        -   suhu, jumlah kendaraan berat, kondisi kemiringan jalan, curah hujan
2.  Umur rencana
yaitu lama waktu perkerasan jalan berfungsi sejak dibuka sampai saat memerlukan perbaikkan. Umur rencana umumnya berkisar antara 5 th, 10 th, 15 th dan 20 th, 40 th.
3.  Kondisi awal dan kondisi akhir perkerasan
Yaitu kondisi permukaan pada awal pembukaan jalan dan kondisi permukaan perkerasan pada saat akhir umur rencana.

Jenis Struktur Perkerasan Jalan Raya
1.      Perkerasan lentur
2.      Perkerasan kaku
3.      Perkerasan komposit
4.      Perkerasan interblok

Minggu, 04 Desember 2016

Desain Rumah 1 Lantai


Desain Rumah 1 Lantai Luas Tanah 20x20


Tampak Samping

Tampak Depan

Tampak Samping

Tampak Depan

Tampak Samping


aplikasi pendukung skethup 2015



Manajemen Lalu Lintas

Masjid Raya Sumatera Barat [gallery.2016]

Transportasi


1.       Permasalahan Lalu Lintas di Kota Besar di negera maju di dunia

A.      St. Petersburg, Rusia
Kota dengan penduduk berjumlah 4.848.700 jiwa berdasarkan sensus tahun 2010, memiliki sistem transportasi umum yang baik. Akan tetapi permasalahan lalu lintas kendaraan darat menjadi perhatian khusus. Kemacetan menjadi yang paling buruk dalam sistem transportasi kota ini. Sebuah jalan sepanjang 400 mil membentang dari Moskow ke St Petersburg meninggalkan 100 mil dari lalu lintas menumpuk 10 ribu kendaraan terjebak di jalan-jalan selama tiga hari. Perjalanan dan waktu perjalanan di St Petersburg mengambil 44 persen lebih lama karena untuk lalu lintas. Selain itu faktor cuaca juga menjadi hal yang menyebabkan kemacetan di kota ini.

B.      London, Inggris
Pada bulan Maret 2011, London tercatat berpenduduk sebanyak 8.174.100 jiwa, atau sekitar 12,5% dari populasi Britania Raya secara keseluruhan.  Ibu kota Inggris ini memiliki transportasi umum terbaik didunia. Sama halnya dengan rusia, kemacetan menjadi permasalahan lalu lintas dikota ini. Peningkatan jumlah kendaraan pada jam kerja menyebabkan kemacetan yang cukup parah pada tersebut. Tetapi dengan system ERP (Electronic Road Pricing) kemacetan di kota ini cukup teratasi.
C.      Roma, Italia
Dengan 2,9 juta penduduk dalam wilayah seluas 1.285 km2, Roma juga merupakan comune terpadat dan terbesar di negara tersebut serta kota terpadat keempat di Uni Eropa menurut jumlah populasi di dalam batas kota. Menurut laporan 2008, Roma dianggap sebagai salah satu kota paling berbahaya di dunia untuk kecelakaan lalu lintas.  Kecelakaan lalu lintas juga diakibatkan oleh pelanggaran yang dilakukan oleh pengendara. Sumber utama lalu lintas di Roma adalah kemacetan sepeda motor di kota. Italia juga menjadi tempat dengan kepadatan mobil yang paling tinggi di dunia dan peringkat tinggi dalam daftar tempat-tempat dengan lalu lintas terburuk. Manajemen lalu lintas yang tidak optimal mengakibatkan permasalahan lalu lintas di kota ini  makin parah.

D.      Brussels, Belgia
Brusel memiliki populasi 142.853 jiwa (2005).  Permasalahan lalu lintas dikota ini, yaitu meningkatnya jumlah  kendaraan bermotor yang tidak di iringi perkembangan pelebaran jalan. Sehingga pada jam sibuk terjadi kemacetan yang cukup parah.

E.       Moskow, Rusia
Moskwa memiliki penduduk sebesar 11,5 juta jiwa. Kota ini bahkan dinilai sebagai salah satu yang terburuk pada tahun 2013. Bahkan, puncaknya pada 2012, indeks kemacetan menunjukkan bahwa perjalanan dari titik A ke titik B membutuhkan tambahan waktu 66 persen dari waktu untuk perjalanan karena lalu lintas. Situasi ini yang terburuk selama jam sibuk pada malam hari di mana jam biasa perjalanan akan mengambil dua setengah jam karena lalu lintas. Hujan salju berat juga memberikan kontribusi untuk membuat situasi lalu lintas bahkan terburuk selama bulan-bulan dingin seperti November. Perilaku pengendara kendaraan juga cukup memperhatinkan lalu lintas di kota ini.

2.       Permasalahan Lalu Lintas di kota Besar di negara berkembang di dunia

1.       Jakarta, Indonesia
 Adalah kota utama di antara tempat-tempat dengan lalu lintas terburuk di dunia. Sebanyak 30 juta penduduk sudah sakit dan sudah cukup menderita karena lalu lintas harian mereka harus bertahan di Jakarta, Indonesia. Jumlah kendaraan yang makin menumpuk berakibat kemacetan parah, Pelanggaran ketentuan lalu lintas, kecelakaan yang hampir terjadi setiap harinya, pencemaran tehadap lingkungan dan kurangnya optimalnya manajemen lalu lintas. Dari masalah ini akan berdampak tidak terciptanya keamanan lalu lintas. Serta faktor masyarakat yang enggan menggunakan transportasi umum.

2.       Surabaya, Indonesia
Provinsi Jawa Timur merupakan kota terbesar kedua di Indonesia dengan lebih dari 3 juta orang membuat kepadatan lalu lintas bahkan lebih buruk di kota ini. Sistem transportasi massal yang belum optimal mengakibatkan lonjakkan jumlah kendaraan pribadi. Kemacetan dari hal ini sering terjadi. Sikap pengendara yang melalukan pelanggaran lalu lintas juga terjadi.

3.       Buenos Aires, Argentina
Kecelakaan lalu lintas juga sangat umum di daerah ini. Menurut laporan Badan Keselamatan Jalan di Buenos Aires pada 2014, undang-undang lalu lintas tidak secara rutin dipatuhi di daerah dan kendaraan sering bepergian pada akselerasi yang berlebihan. Sebagian besar jalan raya di negara ini juga dua-jalur dan tidak memiliki pemisahan di antara kendaraan bepergian dari arah berlawanan.


4.       Istanbul, Turki
Salah satu masalah dari lalu lintas di Istanbul, Turki adalah mobil pribadi yang memadati jalan utama maupun jalan tol. Setidaknya 100.000 kendaraan terus bertambah hingga jumlahnya memperburuk situasi lalu lintas saat ini. Pertambahan ini tidak selaras dengan perkembangan infrastruktur jalan dan moda transportasi massal yang belum sepenuhnya baik.

5.       Bangkok, Thailand
Bangkok adalah salah satu kota di dunia dengan lalu lintas lebih buruk. Peningkatan jumlah kendaraan di jalan-jalan Bangkok adalah karena kebijakan pemerintah yang menentukan restitusi pajak untuk pembeli mobil pertama kali kembali pada tahun 2012. Kota ini sekarang melayani 5 juta kendaraan setiap hari dengan kapasitas lalu lintas dari hanya 2 juta kendaraan. Penggunaan kendaraan pribadi yang terus melampaui pembangunan infrastruktur sehingga menambah parah kemacetan.

3.       Permasalahan Lalu Lintas di Kota Terdapat didunia

1.       Tokyo, Jepang
Peningkatan volume kendaraan mengakibatkan Kemacetan dikota ini, hal ini tidak dapat terelakkan. Polusi dan kerugian saat kemacetan membuat tokyo menerapkan sistem parkir, biaya tol yang mahal. Sehingga pengendara lebih beralih moda transportasi umum hal ini untuk mengurangi jumlah pengendara di jalan raya.

2.       New Delhi, India
Kemacetan bukan penyebab utama kota ini masuk dalam urutan atas, tetapi karena angka kematian tertinggi di jalan raya. Tata kota semrawut dan pengguna jalan cenderung sembrono menyebabkan sering terjadi kecelakaan lalu lintas. Bahkan, rata-rata mobil yang lalu-lalang banyak tidak memiliki spion dan hal itu merupakan kewajaran karena seringnya saling bersenggolan. Permasalahan lainnya hewan pun dapat bergabung ke dalam kemacetan kota.

3.       Manila, Philipina
Selain lalu lintas yang macet, infrastruktur dan tata kota yang kurang baik, membawa ibukota Filipina ini berada deretan tiga besar. Masalah utamanya adalah polusi udara sangat tinggi, peredaran sampah, banjir dan sering terjadi tawuran antarwarga. Perilaku pengendara dan manajemen lalu lintas yang tidak optimal menjadi permasalahan lalu lintas di kota ini.

4.       Shanghai, China
Shanghai seperti banyak kota-kota lain yang padat penduduknya memiliki masalah lalu lintas. Dari tahun 1998 sampai tahun 2003 jumlah kendaraan pribadi meningkat dari 7000 sampai dengan 170.000. Banyak orang mampu untuk membeli mobil dan konsekwensi nya jalan-jalan menjadi ramai. Lalu lintas di Shanghai lebih menyebalkan daripada kebanyakan kota besar “karena banyaknya pejalan kaki dan pengendara sepeda berbagi jalan yang sama dengan mobil.
5.       Toronto, Kanada
Kota ini menempati urutan terpadat kelima di Amerika Utara dengan populasi 2,6 juta penduduk. Sementara kepadatan lalu lintasnya menempati peringkat keempat. Masalahnya, 70% pekerja di kota ini mengandalkan kendaraan pribadi sebagai alat transportasi untuk ke kantor.

4.       Permasalahan Lalu Lintas di Kota berpenduduk paling sedikit di dunia
1.      Australia
Sistem transportasi umu di Australia sangat baik, beberapa permasalahan di negara ini, yaitu perilaku pengedara saat parkir mobil. Lokasi parkir kendaraan menjadi perhatian khusus dalam system transportasi di negara ini.
2.      Iceland
Negara dengan jumlah penduduk 323.002 orang (2013), dengan kondisi ini, permasalahan lalu lintas dikota ini hanyalah iklim dari negara ini. Cuaca sangat mengganggu lalu lintas di negara ini. Badai salju cuaca yang berubah-ubah menjadi penghambat lalu lintas di negara ini.
3.      Mongolia
Dengan luas daerah 1.566.000 km2, dan jumlah penduduk 3.033.017 jiwa, permasalahannya lalu lintas dinegara ini hanyalah pengompilaman manajemen lalu lintas, seperti penggunaan moda transportasi umum dan kebutuhan lahan parker para pengendara yang semestinya.
4.      Greenland, Denmark
Daerah dengan jumah penduduk 55.984 jiwa dengan luas daerah 2.166.086 km2, yang 83,1%-nya adalah perairan, masalah transportasi di daerah ini ialah akses yang cukup sulit perkerasan jalan di daerah yang hanya 60KM. Selebihnya merupakan jalan kecil yang tidak dapat dilalui kendaraan.
5.      French Guiana, France
Daerah dengan penduduk 215.036 jiwa dengan luas daerah 83.534 km2 , memliki transportasi yang cukup baik, dengan jumlah penduduk yang relatif kecil permasalahan yang sering muncul adalah kemacetan kendaraan di persimpangan pada jam sibuk.